Satria Nusantara 1 (RAHASIA YANG TERKUAK Lanjutan 3 End)

13 05 2013

RAHASIA YANG TERKUAK Lanjutan 3 End

 

“Betul yangti. Oh iya, terus kaitannya antara medali prambanan dan kekayaan nusantara?”

“Saat menaklukan beberapa kerajaan di Nusantara, kerajaan-kerajaan tersebut tunduk di bawah kepemimpinan Majapahit.  Terkumpul kekayaan Nusantara berupa logam-logam mulia seperti emas dan mutiara.  Kekayaan tersebut di simpannya dalam suatu lokasi tersembunyi dan tidak sembarang orang bisa mengetahuinya.  Terkunci dalam ruangan-ruangan dengan kunci khusus yang hanya mampu di buka oleh Gajah Mada.  Nah, medali yang ada sama kamu itulah kuncinya.  Makanya banyak yang ingin merebutnya.  Keserakahan ingin memiliki dan menguasai harta nusantara telah membuat banyak orang menjadi edan.  Keberadaannya harus disembunyikan.” Terang eyang putri

“Kenapa bisa bocor rahasianya yang ti?”

“Manusiawi sekali le.  Manusia diciptakan gusti Alloh memiliki nafsu.  Ketika tidak bisa mengendalikannya, ditambah godaan setan dan godaan duniawi yang serba wah, orang di sekitar keluarga kita sempat tidak tahan bercerita ke mana-mana.  Padahal leluhur kita sudah sangat rapat merahasiakan semuanya.”

Read the rest of this entry »





Satria Nusantara 1 (RAHASIA YANG TERKUAK Lanjutan 2)

30 04 2013

RAHASIA YANG TERKUAK Lanjutan 2

 

“Betul yangti. Oh iya, terus kaitannya antara medali prambanan dan kekayaan nusantara?”

“Saat menaklukan beberapa kerajaan di Nusantara, kerajaan-kerajaan tersebut tunduk di bawah kepemimpinan Majapahit.  Terkumpul kekayaan Nusantara berupa logam-logam mulia seperti emas dan mutiara.  Kekayaan tersebut di simpannya dalam suatu lokasi tersembunyi dan tidak sembarang orang bisa mengetahuinya.  Terkunci dalam ruangan-ruangan dengan kunci khusus yang hanya mampu di buka oleh Gajah Mada.  Nah, medali yang ada sama kamu itulah kuncinya.  Makanya banyak yang ingin merebutnya.  Keserakahan ingin memiliki dan menguasai harta nusantara telah membuat banyak orang menjadi edan.  Keberadaannya harus disembunyikan.” Terang eyang putri

“Kenapa bisa bocor rahasianya yang ti?”

“Manusiawi sekali le.  Manusia diciptakan gusti Alloh memiliki nafsu.  Ketika tidak bisa mengendalikannya, ditambah godaan setan dan godaan duniawi yang serba wah, orang di sekitar keluarga kita sempat tidak tahan bercerita ke mana-mana.  Padahal leluhur kita sudah sangat rapat merahasiakan semuanya.”

“Emang eyang GajahMada cerita pada siapa?”

“Gajah mada menutup rapat-rapat.  Tapi eyang tidak pernah tahu siapa yang telah membongkarnya.”

“Sebanyak apa si yangti?”

“tidak terukur le.  Menurut ceritanya, ini bisa membuat negara kita menjadi negara terkaya di dunia.  tidak ada lagi orang miskin.”

“Ooo…begitu yak? Berarti hilangnya Gajah Mada merupakan strategi pengamanan harta nusantara?”

Read the rest of this entry »





Satria Nusantara 1 (RAHASIA YANG TERKUAK Lanjutan)

29 04 2013

RAHASIA YANG TERKUAK Lanjutan

 

Setelah itu Gajah Mada diangkat menjadi patih di kerajaan bawahan Majapahit yaitu Daha, dilanjut menjadi patih di Jenggala  dan akhirnya diangkat menjadi Maha Patih di kerajaan Majapahit. Gajah Mada berhasil memberantas pemberontakan dibeberapa daerah kerajaan bawahan kerajaan Majapahit juga, yaitu kerajaan Sadeng dan Keta, dilanjut dengan invasi terhadap kerajaan Bali. Ketika diangkat atau dinobatkan menjadi maha patih di kerajaan Majapahit, di situlah Gajah Mada mengucapkan sumpah yang terkenal dengan sebutan “Sumpah Palapa”.

“Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa,

sira Gajah Mada : Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa “

“Gajah Mada sang Maha Patih tak akan menikmati palapa, berkata Gajah Mada “Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pulau Pahang, Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku takkan mencicipi palapa.”

Read the rest of this entry »





Satria Nusantara 1 (RAHASIA YANG TERKUAK)

26 04 2013

RAHASIA YANG TERKUAK

Mocca semakin penasaran dengan apa yang sudah dikatakan oleh eyang putri.  Pikirannya semakin jauh ingin mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya.

“Mocca keturunan ketujuh dari Patih Gajah Mada.  Mocca adalah titisannya.  Kenapa yangti baru bercerita?”

“Tidak ada catatan yang mengungkap kematian Gajah Mada.  Sang patih bagaikan hilang di telan bumi.  Yang dikenal orang hanya sumpah palapa dan keberhasilannya menyatukan nusantara.  Hingga saat ini tidak ada yang tahu tempat di mana patih dikuburkan.  Keberadaannya dari jaman runtuhnya majapahit mulai disamarkan.  Sengaja dibuat sirna tanpa bekas.  Tapi sesungguhnya itu tidak terjadi. Banyak versi mengenai keberadaan sang patih.  Pada 1364, Gajah Mada menghilang secara misterius dan tidak pernah muncul lagi.  Ada beberapa dugaan tentang Gajah Mada di periode 1364 dan sesudahnya.

Yang pertama, diperkirakan Gajah Mada mengasingkan diri ke Lampung, dan akhirnya meninggal di Lampung. Saat ini ada pusara yang diyakini sebagai makam Gajah Mada di Lampung.  Yang kedua, ia bergabung dengan Adityawarman yang telah menjadi penguasa Kerajaan Pagaruyung, Kerajaan Dharmasraya, Jambi, dan Palembang. Pada saat tiba di Lampung, ia membuat pusara yang seolah-olah adalah makamnya, supaya tidak dicari oleh Majapahit. Setelah itu ia melanjutkan perjalanannya ke utara dan bergabung dengan Adityawarman.  Yang ketiga, ia memimpin ekspedisi ke seberang lautan hingga ke Madagaskar. Asal muasal pulau tersebut memiliki nama Madagaskar, diperkirakan ada hubungannya dengan Mahapatih Gajah Mada. Penduduk asli pulau itu, etnis Merina dan Betsileo, mirip dengan penduduk asli pulau Jawa.

Read the rest of this entry »





Satria Nusantara 1 (TITISAN GAJAH MADA Lanjutan End)

25 04 2013

TITISAN GAJAH MADA Lanjutan End

 

Mocca segera berlari menghampiri eyang putri.  Dipeluknya tubuh eyang setelah dicium tangan kanannya dengan hormat.

“Assalamu alaikum….” salam Mocca pada eyang putri

“Waalaikum salam. Aduh cucu kesayanganku.  Sehat dan baik-baik saja to kamu le?” sapa mesra eyang putri

“Alhamdulillah Yangti.  Yangti sendiri sehat to? Tetep segar dan cantik neh?”

“Masa seh. Lha wong sudah tua begini dan kamu aja sekarang dah gedhe banget.  Tambah bagus saja kamu le.” Balas eyang putri.

“Oh iya, ini Ibong manajer Mocca Yangti.” Kata Mocca memperkenalkan Ibong pada eyang putri

“Siang eyang.” Sapa Ibong

“Siang le.  Ayo masuk sini.” Balas eyang putri dan mempersilahkan mereka berdua masuk ke rumah

“Kamu berdua pasti lapar banget.  Mbak Tun sudah masak dari tadi pagi.  Eyang dah suruh mabk Tun masak makanan ke sukaanmu le.” Kata eyang putri pada Mocca

“Wah, Yangti memang paling mantab deh. Hehehe…” balas Mocca senang

Eyang putri, Mocca dan Ibong berjalan ke belakang menuju ruang makan.  Di belakang mbak Tun sudah menyiapkan hidangan santap siang.

Read the rest of this entry »





Satria Nusantara 1 (TITISAN GAJAH MADA Lanjutan 6)

24 04 2013

TTISAN GAJAH MADA Lanjutan 6

Goncangan itu semakin kuat dan menyadarkan Mocca.  Suasana lambat laun menjadi terang ketika Mocca membuka matanya.  Ternyata Ibong berada disampingnya dengan wajah penuh tanya masih duduk di jok tepat di depan setir mobil.  Mocca masih linglung dan belum sadar betul.

“Sorry, gw musti bangunin lo. Dari pada nyasar kejauhan.”  Terang Ibong minta maaf karena telah membangunan Mocca dari lelapnya sepanjang perjalanan tadi.

“Gw mimpi ya Bong?” tanya Mocca

“Mungkin. Tadi pules banget tidurnya.” Jawab Ibong.

“Aneh banget deh rasanya. Gw pikir lo kenapa-napa Bong.  Tadi gw cari lo sampe ke goa.” Cerita Mocca

“Cari gw? Sampe goa? Mimpi apa seh?” tanya Ibong penasaran

“Mobil kita tadi nyrusuk di sawah-sawah. Terus lo ilang.  Terus ada laki-laki pakai baju kuno nyamperin gw dan ngajak gw ke goa Seplawan.  Ada harta karun di situ. Terus ada gempa.  Jangan-jangan tadi gempanya karena lo bangunan gw sambil goyang-goyangin badan gw yak?”

Read the rest of this entry »





Satria Nusantara 1 (TITISAN GAJAHMADA Lanjutan 5)

22 04 2013

TITISAN GAJAH MADA Lanjutan 5

 

Entah kenapa dengan dirinya, Mocca tidak mampu menahan ajakan Mada.  Setiap tangan Mada menyentuh pundaknya Mocca seperti terhipnotis. Meskipun merasa aneh dia tetap mengikuti langkah Mada.  Tepat di samping pohon randu, terdapat lobang yang menganga dengan diameter 3 meter.   Tak seperti lazimnya goa yang membelah gunung, lobang ini menjurus ke dalam bumi.  Dipinggir lobang tertata undakan anak tangga yang bisa digunakan sebagai jalan menyusuri lobang ke bawah.  Mocca masih membuntuti Mada yang sudah menyusuri anak tangga memasuki lobang goa. Satu demi satu anak tangga dipijaki.  Anak tangga habis setelah Mada dan Mocca berjalan hampir seratus meter hingga kedalaman 6 meter.  Setelah turun, di dapati lorong goa yang memanjang ke depan.  Suasana dingin menghampiri tengkuk Mocca.  Beberapa hembusan angin dingin menusuk kulitnya.

“Kita mau ke mana ini?” Mocca memberanikan diri bertanya

“Ke dalam.  Saya ingin menunjukkan sesuatu.”

“Ini goa apa?” tanya Mocca

“Seplawan.” Jawab singkat Mada

“Saya pernah ke tempat seperti ini.” Jelas Mocca

“Ya, tapi yang pasti bukan di sini.” Potong Mada

Read the rest of this entry »





Satria Nusantara 1 (TITISAN GAJAHMADA Lanjutan 4)

10 01 2013

TITISAN GAJAHMADA Lanjutan 4

 

Sementara itu di daerah Purwodadi, beberapa kilo meter sebelum sampai pruworejo, di pinggiran sawah sebuah Ford hitam terjerungkup dipinggiran persawahan.  Kap depan mobil terbuka dan terdapat kepulan asap mengudara.  Pintu depan supir terbuka lebar.

Mocca yang berada di dalam mobil itu baru terbangun dari tidurnya.  Betapa kagetnya dia melihat mobil yang dikendarainya nyungsep dalam sawah.  Yang lebih mengagetkannya adalah Ibong tidak ada di dalam mobil bersamanya.  Pintu mobil depan sebelah kanan terbuka lebar. Perasaannya berubah menjadi tidak enak.  Mocca segera keluar dari mobil dan mencoba mencari keberadaan Ibong.  Pandangannya mengelilingi daerah di sekitar.  Tak dijumpai sosok Ibong di sekitar itu.  Yang anehnya lagi, di sepanjang jalan yang melintang di depannya tak ditemui satu pun mobil yang hilir mudik.  Suasana begitu senyap.

Mocca memandang sebuah bukit yang menjulang di sebelah timur.  Sawah-sawah hijau meluas di seantero pandangannya.  Rangkaian pohon kelapa berdiri di kaki-kaki bukit.  Diujung bukit sana, tampak seseorang berkuda mendekati tempatnya berdiri.  Kuda putih gagah ditunggangi pria bertelanjang dada.  Derunya semakin kencang mendekati Mocca.  Mocca berusaha tenang dan diam berdiri menunggu kedatangan kuda dan sang penunggangnya.  Mocca sudah bersiap-siap jika saja penunggang itu berniat buruk padanya.
Read the rest of this entry »





Satria Nusantara 1 (TITISAN GAJAHMADA Lanjutan 3)

8 01 2013

TITISAN GAJAHMADA (Lanjutan 3)

Di sebuah desa di salah satu kecamatan di Purworejo, berdiri rumah joglo tua yang masih sangat terawat bangunnannya.  Rumah Joglo terletak di depan 2 bangunan kecil joglo lainnya.  Taman luas mengitari rumah-rumah joglo tersebut.  Beberapa rumpun melati tumbuh merekah menghiasi sudut-sudut taman.  Komplek rumah jolgo dipagari beton setinggi satu meter.  Tepat ditengah pagar beton berdiri gapura sebagai gerbang masuk.  Gerbang dengan atap berbentuk joglo semakin menambah kental suasana jawa di  pemukiman itu.

Seorang perempuan sepuh tengah duduk di beranda rumah di temani satu teko teh hangat dan 2 buah poci kecil terbuat dari lempung.  Di sebelah teko terletak piring buah berisi pisang, jeruk, anggur.  Tubuh perempuan itu semampai dan dibalut kain jarik lurik dengan kemben.  Kebaya bidadari warna coklat merapat indah pada tubuhnya.  Rambutnya tak bersanggul tapi digelung dibelakang dikuatkan dengan tusuk konde terbuat dari kayu cendana warna putih.

Read the rest of this entry »





Satria Nusantara 1 (TITISAN GAJAHMADA Lanjutan 2)

28 12 2012

TITISAN GAJAHMADA Lanjutan 2

Suryanto menjadi heran melihat Lidut dan gerombolannya tiba-tiba meninggalkan dirinya.  Dilihatnya kijang hitam yang menghadangnya tadi, dengan cepat melaju menjauhi dirinya yang tengah kesakitan.  Rasa sakit masih menderu diperutnya.

Dirasanya sebuah tangan menyentuh lengannya.  Sur berdiri mengikuti angkatan tangan di kedua lengannya.  Seorang pria berusaha membopongnya masuk ke mobil fortuner yang tertahan dipinggir jalan.  Dengan sedikit menahan sakit, kakinya melangkah mengikuti arah pria yang membopongnya itu.

“Bagaimana mas? Baik-baik saja?”

Suryanto belum membalas pertanyaan pria yang menolongnya.  Segera diamati wajah pria itu.  Suryanto langsung tertegun.  Di dekatnya berdiri seorang pemuda tampan yang sangat dikenalnya. Dirinya tak asing lagi dengan wajah pemuda ini.  Dia biasa menontonnya secara tak sengaja di rumah pak Cokro.  Pak Cokro dan keluarga tak pernah ketinggalan melihat program tv yang dibawakan Mocca.

“Mas Mocca?” tanya Sur tak percaya

“Iya mas.” Balas Mocca sambil  tersenyum ramah pada Suryanto.

Read the rest of this entry »