TITISAN GAJAHMADA Lanjutan
*****
“Mas saya pamit dulu.” Pak Cokro berpamitan meninggalkan hotel
“Cepat sekali pak? Buru – buru ada apa?” tanya Mocca masih heran
“Saya masih banyak keperluan. Terimakasih ya” jawab singkat pak Cokro yang kemudian bergegas meninggalkan Mocca di Lobi Hotel
Pak Cokro melesat secepat kilat meninggalkan Hotel. Seolah-olah keberadaannya tidak ingin tertangkap banyak orang. Sungguh hal yang penuh misteri yang membuat pikiran Mocca menjadi bertanya-tanya. Teka-teki dalam pikiranya buyar ketika Ibong memegang pundaknya.
“Come on bro, udah siap mobilnya.”
“Oh…ok bong.” balas Mocca sedikit kaget.
Keduanya melangkahkan kakinya keluar menuju pintu hotel. Ford hitam sudah terparkir di depan menunggu Mocca yang mau pergi ke rumah eyang di daerah Purworejo. Butuh waktu satu jam lebih sedikit untuk bisa sampai ke sana.
Sementara Mocca dan Ibong meluncur bersama Ford hitamnya, Suryanto masih sabar menunggu di dalam mobil yang terjebak macet. Evakuasi korban kecelakaan sudah selesai dilakukan. Sebuah mobil derek terlihat menarik rongsokan mobil avanza yang hancur karena terguling dan terbanting akibat menabrak pagar taman jalan. Satu persatu mobil mulai berjalan menembus tkp kecelakaan mobil naas tadi. Melihat mobil di depannya baranjak jalan, Suryanto siap memainkan porsneling dan gas mobil agar ikut melaju ke depan.
Tak mau ketinggalan, Lidut dan gerombolannya menguntit mobil yang di bawa Suryanto. Mereka berpikir pak Cokro masih ada di dalam mobil itu. Kaca rayban Fortuner telah mengelabui pandangan Lidut mengenai keberadaan orang yang mereka cari. Lidut dan gerombolannya begitu semangat ingin menangkap pak Cokro.